TARBIYAH

TARBIYAH

Jumat, 10 Desember 2010

1 MUHARRAM (SURA)

Bulan Muharram adalah termasuk bulan yang istimewa bagi umat muslim. Dimana pada bulan ini berbagai peristiwa penting menghiasai sejarah umat Islam. Dan yang paling penting adalah hijrahnya Nabi Muhammad saw dan para shahabat dari Makkah ke Madinah yang kemudian dijadikan sebagai penetapan awal bulan hijriyah

yang dilakukan saat suro di jogja seperti
"topo bisu" (diam, tidak berbicara) sambil berjalan mengelilingi benteng Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, memandikan pusaka,memandikan kereta kancana bahkan ada juga di daerah tertentu sebagian masyarakat menguras genthong ( tempat air ) dll

tradisi suronan mendidik untuk generasi kita ,karena apa? karena agar kita tahu seperti itu budaya kita , agar tahu apa yang dilakukan mbah-mbah kita diwaktu dahulu. agar kita bisa peduli dengan budaya kita sendiri dan tidak hilangnya budaya kita.

tapi menurut pandangan islam hal itu tentu lah tidak ada anjurannya, dan hal yang seperti itu jika di campur adukkan terhadap islam akan merusak kaidah-kaidah dalam islam dan akan menuju ke musyrikan. tapi dari semua itu kembali pada diri kita sendiri bagaimana kita menyikapinya .
Sedangkan jika kita mengkajinya melalui pandangan antropologi yang notabennya mempunyai sikap empati, maka kita tidak boleh menghakimi bahwa itu adalah salah, tapi lebih menghargai kebudayaan daerah lain.

5 komentar:

  1. riski purwani :
    menurut pendapat saya...
    dengan adanya pendekatan antropologi maka kita bisa lebih menghargai budaya disuatu daerah khususnya di jogja,lebih santun terhadap kebijakan lokal, membangun komunikasi antar generasi, adanya kearifan lokal untuk menyapa kebudayaan,dsb. karena kebudayaan suatu daerah merupakan kekayaan tersendiri yang tidak dimiliki oleh negara lain dan merupakan ciri khas suatu daerah yang harus dilestarikan supaya tidak hilang.selain itu
    pendekatan antropologi juga digunakan dalam pendekatan studi islam karena pendekatan antropologi itu mengkaji keunikan karakter manusia di berbagai tempat dan belahan bumi, dimana mereka menjalani hidupnya dengan berislam, sehingga akan menumbuhkan kesadaran bahwa ternyata tiap-tiap individu memiliki sudut pandang sendiri-sendiri dalam memahami tiap-tiap ajaran agamanya.sehingga kita tidak bisa menghakimi bahwa ajaran islam yang dianut oleh seorang atau sekelompok orang yang berkaitan dengan sebuah budaya itu salah, namun kita harus menghargai mereka, dan berempati mengenai budaya mereka sehingga kita bisa memahami fenomena-fenomena yang terjadi...

    BalasHapus
  2. Dwi Hastuti Pungkasari :
    menurut saya, kebudayaan kebudayaan itu tetap perlu dilestarikan. Jangan sampai kebudayaan itu hilang dari negeri kita. Karena itu merupakan sebuah identitas negeri kita ini yanng membedakan dengan negeri lain. Sekali lagi, dalam hal ini pendekatan antropologi sangat penting.

    BalasHapus
  3. Rani Ristiyanti
    Suro yang amat sakral menurut ajaran Jawa, jika diamalkan (melaksanakan ritual yang tidak memuat ajaran agama, meyakini kesakralan Suro) dengan dalih melestarikan budaya, jelas akan bertentangan dengan ajaran Islam dan ini adalah faktor yang utama. Karena sudah maklum dikalangan muslim bahwa hanya Allahlah yang mengetahui rahasia hari esok. Kita tidak bisa menerka besok akan kemana dan bagaimana kondisinya.Melestarikan budaya memang sebuah harga mati yang tidak mungkin kita tawar. Namun ketika hal itu menimbulkan sisi negatif yang lebih besar, sudah seharusnya kita berpikir ulang. Wallahu ‘Alam

    BalasHapus
  4. muharram adalah bulan yang suci bagi umat islam maka dari itu kita harus menjalani bulan muharram dengan amal yang mulia

    BalasHapus
  5. 1 syuro adalah bulan sakral,,, pasti bagi kita sendiri tidak asing lagi karena hampir di setiap daerah dengan datangnya 1 syuro akan ada semacam ritual serta peringatan-peringatan yang di anggap sakral... syuro atau muharram termasuk bulan yang istimewa jika di bandingkan dengan bulan-bulan lainnya,maka janganlah heran jika syuro membawa banyak sekali fenomena-fenomena yang berbau mistis...

    BalasHapus