Pendekatan Dalam Study Islam
Dalam Study Islam, dikenal ada beberapa pendekatan. Diantaranya yaitu sebagai berikut :
1. Pendekatan Antropology
Pendekatan ini, memperlakukan obyek kajian sebagai sebuah gejala kebudayaan.Kemudian muncul pertanyaan, Mengapa kita perlu atropology dalam mengkaji study islam?
Sebelum kita bahas mengenai alasan perlunya antropologi, alangkah baiknya jika kita kaji lebih dulu mengenai karakteristik dari antropologi itu sendiri.
Karakteristik Antropologi :
· Penuh dengan empati dalam memandang segala sesuatu.
· Memahami nilai-nilai yang ada dalam masyarakat, sehingga kita lebih bias berempati.
· Memahami budaya orang lain dengan kacamata orang, bukan dengan kacamata kita.
· Dengan Antropologi, seorang lebih menghargai / tidak menghakimi tradisi orang lain.
Selain itu, ada beberapa alasan pentingnya kita memahami pendekatan antropologi dalam study Islam. Alasannya adalah sebagai berikut :
Untuk memahami fenomena budaya yang terjadi dalam masyarakat.
Agar kita lebih berempati ketika melihat perbedaan yang ada dalam masyarakat.
Beberapa penghalang yang mungkin terjadi ketika mengkaji antropologi, yaitu :
§ Sakralitas / profanitas, yaitu memandang sesuatu itu sangat sacral (sakralitas) atau tidak (profane)
§ Merasa kebudayaannya inferior atau superior.
Inferior → Anggapan bahwa kebudayaannya tidak lebih baik dari kebudayaan orang lain.
Superior → Anggapan bahwa kebudayaannya itu jauh lebih baik dari pada kebudayaan orang lain.
§ Masalah insider atau outsider.
Insider → Adanya keterlibatan emosi.
contoh : seseorang yang menceritakan sesuatu yang ia senangi untuk menjadi budayanya.
Outsider → Melihat budaya orang lain dengan standar hidupnya.
Jadi dapat disimpulkan, bahwa dengan antropologi komunikasi lintas bangsa / budaya dapat terhubungkan dengan baik dan penuh dengan empati.
2. Pendekatan Sosiologi
Sosiologi adalah sebuah ilmu yang mengkaji tentang kemasyarakatan Sedangkan pengertian masyarakat adalah :
· sejumlah manusia yang mendiami suatu wilayah.
· Manusia yang mempunyai system kekerabatan
· Manusia yang mempunyai system produksi.
Jadi pengertian pendekatan sosiologi yaitu sebuah pendekatan dimana dia memperlakukan obyek kajian sebagai gejala kemasyarakatan.
Terdapat 3 teori mengenai cara mempelajari masyarakat, yaitu :
Teori Interaksionisme : Cara mempelajari masyarakat dengan cara melihat interaksi antara individu / melihat unit-unit dalam masyarakat atau orang orang kunci atau interaksi social. Teori ini dikembangkan oleh Max Weber.
Teori Fungsionalisme / teori Fakta Sosial : Cara mempelajari masyarakat dengan melihat cara kerja masyarakat tersebut secara keseluruhan. Teori ini dikembangkan oleh Emile Durkheim.
Teori Perubahan : Mempelajari masyarakat dengan cara melihat pola konsumsi dan pola perubahan dalam masyarakat. Teori ini dikembangkan oleh Anthony Gidden.
Sosiologi ketika digunakan oleh study islam melihat, menjelaskan dan menggambarkan :
§ Interaksi Sosial
§ Fakta Sosial
§ Perubahan Sosial.
3. Pendekatan Sejarah
Yaitu suatu pendekatan yang memperlakukan obyek kajian sebagai suatu gejala dinamika dan perubahan.
Sejarah dibagi menjadi 2, yaitu :
→ Sejarah Periodisasi : sejarah sebagai suatu fase-fase / berurutan.
→ Sejarah Kategorisasi : Sejarah mempunyai tren, tapi tidak berurutan.
Dalam hal ini, dikenal 2 jenis masyarakat, yaitu :
a. Orang tradisionalis : mereka maju dengan melihat masa lalu / sejarah.
b. Orang modernis : Maju tanpa melihat sejarah masa lalu.
4. Pendekatan Hermeneutika
Yaitu sebuah pendekatan yang meperlakukan obyek kajian sebagai gejala teks, maka sebuah agama dianggap sebagai gejala teks.
Mengapa dikatakan sebagai sebuah gejala teks???
Karena : Dalam islam ada pembatasan dalam intuisi, sehingga harus di pandu dengan Al-Qur’an, dan khabar – khabar yang dapat dipercaya seperti : hadits, wahyu, ilham, dll. Dari alasan tersebut maka muncullah pendekatan teks / Hadharatun nash.
Efek Hermeneutika :
v Membuat orang senantiasa setiap saat dapat menafsirkan sesuai dengan dirinya.
v Al-Qur’an adalah salah satu bentuk kehendak Allah, sedang yang lain merupakan kehendak alam,dll ( selain Allah )
Manfaat Hermeneutika adalah dapat membuat seseorang berfikir kritis.
Isu-isu actual dalam Study Islam
Akhir – akhir ini terdapat beberapa isu dalam study islam, diantara isu-isu tersebut adalah sebagai berikut :
1. Pluralisme
Pluralitas : kemajemukan, sedangkan isme : paham.
Jadi, Pluralisme yaitu suatu paham yang menghargai kemajemukan / keanekaragaman.
Jika Plural itu masuk ke dalam wilayah profane (dunia), maka plural hanya sebagai taste / selera. Sedangkan jika masuk dalam wilayah yang sacral, maka plural itu bukan lagi menjasdi sebuah selera .
Dalam masalah ini, terdapat pro dan kontra. Orang anti pluralisme :mereka menganggap bahawa orang pluralis itu menyamakan semua agama, anggapan ini disebut paham kartesia.
Sedangkan orang pluralis, mereka menganggap perbedaan itu fitrah. Dan kebenaran itu tidaklah mutlak. Mereka berkata : “Kalau islam itu benara, maka yang lain belum tentu salah.
2. Gender
Gender berarti jenis kelamin. Sedangkan pengertian gender yaitu sifat yang melekat pada laki-laki dan perempuan yang dikonstruksi oleh social dan cultural.
Gender secara bahasa hamper sama artinta dengan sex. Namun keduanya jelas berbeda,
Gender : Hal-hal non biologis seperti sifat, karakter ( hal-hal yang dapat dipertukarkan )
sex / jenis kelamin : hal-hal yang berhubungan dengan fisik/biologis dan tidak dapat dipertukarkan.
Dalam masalah gender, sering muncul istilah misiginis yaitu memandang rendah perempuan. Sehingga sekarang ini terjadi ketimpangan-ketimpangan dalam masyarakat seputar gender, yaitu :
1. Seterotriping : Anggapan bahwa laki-laki itu lebih kuat dari perempuan, sedangkan perempuan hanyalah seorang yang lemah.
2. Marginalisasi : margin → pinggir. Yaitu meminggirkan perempuan dari public / perempuan dipinggirkan.
3. Sub Ordinasi :Penganakbuahan / pembawahan. Yaitu menempatkan perempuan pada level bawah.
4. Vailens :Kekerasan pada perempuan.
5. Double Bardon :Beban berganda, perempuan dalam keluarga justru mempunyai beban ganda.
6. Domestifikasi : domestic / dirumah tanggakan. Perempuan tidak dibiarkan untuk keluar, mereka dianggap sebaga orang rumahan dan tidak perlu keluar.
3. Civil Society
Istilah ini dalam kajian keislaman dikenak juga dengan masyarakat madani ( masyarakat islam yang mengacu kepada model pemerintahan Nabi Muhammad SAW di Madinah).
Dalam istilah lain, civil society dapat di artikan sebagai kelompok / tatanan masyarakat yang berdiri sendiri dihadapan penguasa dan mempunyai rung public.
Beberapa Pilar penegak Civil Society :
1. Lembaga Swadaya Masyarakat
2. Pers
3. Supremasi Hukum
4. Perguruan Tinggi
5. Partai Politik.
Karakteristik Civil Society :
1. Free public sphare
2. Demokrasi
3. Toleransi
4. Pluralisme
5. Keadilan Sosial
6. Organisasi Sosial / masyarakat
4. Pendidikan Inklusif
Pendidikan di sekolah biasa yang mengakomodasi semua masyarakat termasuk anak yang mempunyai kebutuhan khusus (difable,dll). Atau dengan kata lain, pendidikan inklusif merupakan pendidikan yang dapat di akses oleh semua orang.
Prinsip dari pendidikan inklusif adalah menghargai perbedaan yang ada dalam masyarakat.